MuSaFir #3

Katanya Engkau yang Maha Pengasih, Pemberi kasih kepada semua orang tanpa pandang bulu, Namun kenapa Engkau memberiku rasa ini, Rasa yang selalu menyayat-nyayat hatiku, Aku tidak pernah meminta ini, Rasa yang Kau beri ini, Rasa yang selalu menghantui, Rasa cemas yang seharusnya tak disini, Apakah Engkau sengaja? Atau ini hanya sebuah kesalahan? Atau memang ini kesalahan yang sengaja? Yang sudah Kau rencanakan dengan semesta? Ya Tuhan, buat apa Engkau memberikan rasa ini, Rasa yang membuatku tak tenang, Rasa yang selalu datang tiba-tiba, Tanpa aba-aba—menerobos tanpa henti, Kau gabungkan rasa khawatir dan cemas, Menjadi satu, lalu Kau campur rata mereka, Membuat hati ini menjadi gundah, Yang bertanya-tanya—Aku ini sebenarnya siapa? Aku tidak mau setiap malam memikirkannya, Memikirkan segala kemungkinan indah yang bisa terjadi, Aku tidak mau setiap malam tidak bisa tidur karenanya, Tolong tenangkanlah hatiku; pastikan dia adalah jawaban dari doa ku, Aku sudah lelah dengan tawa semesta, Aku sudah siap akan segalanya, Bila dia bukan jodohku maka bisa apa aku? Aku hanya gumpalan pasir di matanya; mengganggu; perih, Biarkanlah kami berteman, Tanpa ada rasa itu di hatiku, Aku tidak membutuhkan rasa yang tak berguna itu, Simpan saja atau berikan kepada orang lain