Lahir dari rahim ibu untuk diadu
Bersama parang di ujung jalan
Dan dibersamai doa para tetua
Kuteruskan penat di ufuk barat
Menjamu jumpa dengan cita
Layaknya merpati di payung awan
Juga seperti embun bagi daun
Menyeruak dingin bagi yang tertidur
Bergembira sekali dalam semasa
Membuatku tak bersemayam lama di kota
Tempat pertama kala kusapa dunia
Juga angan ayah yang menggeluti semesta
Kurindukan pekik petuah-petuah
Yang memberi telinga dengan darah
Lalu kupinta cita dari layar kaca
Sejumput hasil peluh kuterima
Nyatanya, tak ada kekal di dunia
Kecuali kasih dan doa
Yang bisa kuminta dari masa ke masa
Meski tak bisa lagi kuraba raganya
Seperti akar memeluk air dengan rapat
Di tanah yang pekat
Ia tetap mencinta
Sedalam jiwa
Jikalau memang abadi
Kupantau engkau dari atas surau
Jikalau tempatmu menjawab pertanyaan
Tunggu aku di akhir perjumpaan
Gerbong Kertanegara
Dari Malang menuju Yogyakarta
5 Februari 2025
![[MuSaFiR] Di Sudut Terkecil Dunia - Dias](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fwww.notion.so%2Fimage%2Fattachment%253Af6a5aed6-8989-4a25-92b7-b8d3f24077db%253AMusafir_2.png%3Ftable%3Dblock%26id%3D1d359d27-fb4d-80df-a601-d683e02329ac%26cache%3Dv2&w=3840&q=75)